kampus isi tetap lumpuh hingga hari ini. rekorat dan gedung lainnya masih disegel. tidak ada orang yang ukup berani membuka segel yang dibuat oleh mayoritas civitas alademika kampus seni ini. bahkan pak pj. rektor pun tak pernah kelihatan lagi batang hidunya di kampus. hanya beberapa anggota forum 33 saja yang kadang terlihat. itu pun hanya sebentar. kegiatan perkuliahan masih belum berjalan. tentu saja, semenjak kasus pemilihan rektor ini "kisruh", mahasiswa mana yang bisa kuliah di tengah kekacauan ISI Denpasar? selama ini Prof. Rai selalu berkoar-koar di media bahwa ISI seudah kondusif, padahal kenyataannya selama kasus ini bergulir, banyak perkuliahan yang tak berjalan. aksi mogok inilah yang menjadi pembuktian, bahwa tak ada yang sudah kondusif di ISI Denpasar.
hingga hari ketiga, masih banyak berita yang simpang siur di media. kebanyakan menuduh mahasiswa bertindak anarkis, menyusul adanya pelaporan mahasiswa ke kepolisian mengenai perusakan fasilitas dan menyebabkan kerugian negara. beberapa menyinggung soal pendudukan mahasiswa atas rektorat yang justru menghambat proses perkuliahan.
aksi mogok ini merupakan "puncak" dari kekesalan civitas akademika atas kasus pilrek yang tak kunjung usai. tak hanya mahasiswa, dosen pun sudah gerah. terlebih dengan adanya berita bahwa kampus telah dalam keadaan kondusif. sangat tak sesuai dengan kenyataan di lapangan. aksi ini merupakan pembuktian bahwa ISI belum kondusif sebelum ada penyelesaian atas kasus ini.
mengenai proses perkuliahan yang terganggu, mahasiswa dan dosen sendiri menegaskan bahwa perkuliahan memang sudah terganggu sejak awal kisruh, jadi penyegelan ini bukan alasan utama perkuliahan tak berjalan.
ada laporan dari PR I ke kepolisan bahwa mahasiswa bertindak anarkis. tindakan mana yang anarkis? tak ada 1 kaca pun yang pecah saat penyegelan terjadi. yang ada hanyalah karya di studio kriya keramik yang hancur berantakan karena kecerobohan tukang bangunan yang menangani proyek ratusan juta atas perbaikan gedung-gedung di ISI. padahal, gedung-gedung yang konon katanya diirehab belum rusak, malahan masih dalam kondisi sangat layak.
ada juga yang menyebutkan bahwa mahasiswa menggembosi mobil dinas para pejabat rektorat. asal tahu saja, pada saat aksi berlangsung, tak ada satu pun mobil berpelat merah yang ada di kampus. jadi mobil siapa yang digembosi?
pintu-pintu pun hanya dipalangi kayu dan rantai yang sebenarnya gampang saja kalao mau dibuka.tak ada pengerusakan sama sekali.
ketua senat mahasiswa fakultas seni rupa dan desain, ngurah aryawan menolak dengan tegas kalau demo saat itu dikatakan anarkis. "yang sebenarnya terjadi adalah mahasiswa ingin menyampaikan pesan dan berdialog dengan pihak terkait tentang persoalan yang terjadi. namun ketika mereka tak hirau dan malah mengintimidasi mahasiswa, kami melakukan penyegelan, yang dalam hal ini kami sebut sebagai seni instalasi "Revolusi". jadi fasilitas mana yang kami rusak?" katanya.
ketua jurusan seni rupa murni Drs. I MAde Ruta dan satuan pengamanan kampus mengungkapkan bahwa jumat (19/9) pihaknya bersama kepolisian telah mengecek langsung ruang puskom menindaklanjuti laporan hendra santoso mengenai pengerusakan di ruangan itu. terbukti tak ada pengerusakan di sana. yang ada hanyalah ulah pemborong yang lagi-lagi melakukan kecerobohan saat merenovasi gedung. banyak plafon yang berserakan di lantai puskom. pihak satpam kampus pun memberi kesaksisan bahwa mahasiswa memang tak pernah melakukan pengerusakan di puskom. mahasiswa bahkan tak memasuki ruangan itu saat aksi berlangsung. selama ini, hendra berkata di media bahwa kampus terancam rugi milyaran rupiah atas alat IT yang rusak oleh mahasiswa. padalah alat tersebut masih dengan aman tersimpan di ruangan itu. apalagi kunci ruangan puskom dibawa oleh hendra sendiri. bagaimana mahasiswa memasuki ruangan yag bahkan pintunya tak bisa dibuka? anehnya, oleh hendra kunci gedung puskom malah diberikan kepada salah satu rekanan puskom tanpa pengetahuan satpam kampus. jadi jelaslah bahwa pernyataan hendra santoso mengenai pengrusakan oleh mahasiswa ini berbau fitnah.
mengenai aksi mogok, aksi ini akan tetap berlangsung sampai ada penyelesaian yang benar-benar adil. dan tentu saja, segenap civitas akademika ISI denpasar menolak dipimpin kembali oleh prof. RAi dengan menyatakan mosi tidak percaya.
Categories
INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR
Jl. Nusa Indah, Denpasar Bali
telp. 0361-227316
fax. 0361- 236100
email : isidenpasar@yahoo.com
Minggu, 21 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar